Kampung Kung adalah salah satu kampung tertua di Kecamatan Pegasing. Kampung Kung berkembang menjadi tempat tinggal pemukiman yang sangat indah dan amat strategis sampai pihak kolonial Belanda pun tertarik untuk berdomisili disebuah rumah yang disebut sebagai “Umah Kantur”(Rumah Kantor), dan sebagian lain bukti otentik ada di beberapa Tempat Perkuburan Umum (TPU) Kampung Kung. Kemudian, berpindahlah sejarah dari masa kolonial Belanda ke masa penjajahan Jepang, mereka mengambil pusat administrasi pemerintahan Jepang di Kampung Kung yang bermula di “Mersah Kol”(Meunasah Besar), hingga terjadilah peperangan diantara Jepang dan masyarakat Kung, yaitu dikenal dengan Perang Muslimin. Pada saat itu peperangan dimenangkan oleh pihak Jepang sehingga mereka pun berhasil menguasai daerah Kecamatan Pegasing dan bermukim di Kampung Kung, tepatnya di sebuah rumah yang tersebut “Umah Kantur”(Rumah Kantor), hingga sampai akhirnya Indonesia merdeka. Pada masa awal kemerdekaan RI Pemerintahan Kampung dipimpin oleh seseorang yang dikenal dengan sebutan “Reje“ atau Kepala Kampung/Geuchik. Berikut beberapa nama – nama Reje yang pernah menjabat sebagai Reje Kampung Kung seingat para Sejarawan-sejarawan Kampung Kung, yaitu Reje Kung dari masa ke masa
Nama Reje dan Periode Pemerintahannya: